Kamis, 07 April 2016

Kuteks Berbahaya untuk produk kecantikan Tubuh, Benarkah?


produk kecantikan

Memakai cat kuku atau kuteks memang menyenangkan utk setiap perempuan, karena terkecuali memberi warna pada penampilan, sekaligus sanggup membuat kuku kelihatan cantik pun. Malah terkadang, frekuensi pergantian warna produk kecantikan
kuteks dan kreasi seni pada kuku yang kerap dilakukan, dapat mengatasi kebosanan penampilan. Tapi, nyata-nyatanya dari beberapa hasil penelitian, ada arahan untuk tidak terlalu tak jarang mewarnai dengan kuteks sebab dapat merusak kesehatan kuku.

Kuteks ialah produk kosmetika yang sepenuhnya dibuat dari bahan kimia.
Aroma yang dikeluarkan ketika memakai pewarna kuku ini pun berisiko. di luar itu, cairan penghapusnya bisa pula menimbulkan bahaya kesehatan.
Kuteks Berbahaya untuk Tubuh, Benarkah?
Memakai cat kuku atau kuteks benar-benar menyenangkan buat setiap perempuan, sebab tidak cuma memberi warna terhadap penampakan, sekaligus bisa membuat kuku nampak cantik pula. Malah terkadang, frekuensi pergantian warna
kuteks dan kreasi seni terhadap kuku yang kerap dilakukan, bakal mengatasi kebosanan tampilan. Namun, ternyata dari beberapa hasil penelitian, ada tata cara untuk tidak terlalu tak jarang mewarnai dengan kuteks lantaran bakal merusak kesehatan kuku.

Kuteks yakni produk kosmetika yang sepenuhnya dibuat dari bahan kimia.
Aroma yang dikeluarkan disaat memanfaatkan pewarna kuku ini pun berisiko. di luar itu, cairan penghapusnya dapat serta menimbulkan bahaya kesehatan.

Menurut dr. Michael F Roizen, M.D. dan Mehmet C Oz, M.D, seorang penulis buku
“YOU : The Owner’s Manual for Teens : A Guide to a Healthy Body and Happy Life, tidak sedikit bahan kimia beracun yang terkandung dalam sebuah pewarna kuku. Ini tentu saja berbahaya tidak hanya bagi kuku, tetapi pun untuk anggota tubuh lainnya.

Phthalates yang difungsikan sebagai pelarut untuk warna, dianggap pass berbahaya untuk sistem saraf. Aseton dan toluene, yang menjaga warna konsisten cair, menguap dgn cepat dan mengisi udara dgn kandungan racun yang berisiko bagi sistem pernapasan. Adapun benzofenon yang terkandung di dalamnya dapat menyebabkan kanker.

Dokter Roizen dan Oz juga menyarankan agar tidak merubah kuteks beberapa
kali dalam seminggu. Sebab, rata rata para remaja dan perempuan yang mementingkan tampilan kerap laksanakan elemen ini. disamping itu, sebaiknya tidak gunakan cairan penghapus kuteks lebih dari dua kali dalam sebulan. Memberikan jeda kala untuk lapisan kuku bernafas sebelum memulas warna atau kreasi kuku baru amat disarankan.

“Jika perlu menggunakan cairan penghapus pewarna kuku, hindari yang mengandung aseton tinggi. Zat ini akan membuat kering dan membahayakan kesehatan kuku. Penggunaan aseton yang berlebihan sakan memberi dampak negatif dan berakibat fatal bagi mata, saraf, bahkan paru-paru Anda,” papar dr Roizen dan dr Oz.
Menurut dr. Michael F Roizen, M.D. dan Mehmet C Oz, M.D, satu orang penulis buku
“YOU : The Owner’s Manual for Teens : A Guide to a Healthy Body and Happy Life, tidak sedikit bahan kimia beracun yang terkandung dalam satu buah pewarna kuku. Ini tentu saja berbahaya tidak hanya bagi kuku, tapi serta utk anggota tubuh yg lain.

Phthalates yang dimanfaatkan sebagai pelarut untuk warna, dianggap pass berbahaya untuk sistem saraf. Aseton dan toluene, yang menjaga warna terus cair, menguap dengan segera dan isikan udara dgn kandungan racun yang berisiko bagi sistem pernapasan. Adapun benzofenon yang terkandung di dalamnya dapat menyebabkan kanker.

Dokter Roizen dan Oz pula menyarankan agar tidak edit kuteks beberapa
kali dalam seminggu. Karena, kebanyakan para remaja dan perempuan yang mementingkan penampilan kerap jalankan factor ini. disamping itu, sebaiknya tidak gunakan cairan penghapus kuteks lebih dari dua kali dalam sebulan. Memberikan jeda diwaktu buat lapisan kuku bernafas sebelum memulas warna atau kreasi kuku baru amat sangat disarankan.
Kuteks Berbahaya untuk Tubuh, Benarkah?
Menggunakan cat kuku atau kuteks memang lah menyenangkan utk setiap perempuan, sebab selain memberi warna kepada penampilan, sekaligus mampu membuat kuku kelihatan cantik juga. Malah terkadang, frekuensi pergantian warna
kuteks dan kreasi seni pada kuku yang kerap dilakukan, bakal mengatasi kebosanan penampakan. Tapi, nyata-nyatanya dari beberapa hasil penelitian, ada pedoman untuk tidak terlalu tak jarang mewarnai dengan kuteks sebab dapat merusak kesehatan kuku.

Kuteks yaitu produk kosmetika yang sepenuhnya dibuat dari bahan kimia.
Aroma yang dikeluarkan disaat memanfaatkan pewarna kuku ini pula berisiko. di luar itu, cairan penghapusnya dapat pun menimbulkan bahaya kesehatan.

Menurut dr. Michael F Roizen, M.D. dan Mehmet C Oz, M.D, seorang penulis buku
“YOU : The Owner’s Manual for Teens : A Guide to a Healthy Body and Happy Life, tidak sedikit bahan kimia beracun yang terkandung dalam sebuah pewarna kuku. Ini tentu saja berbahaya tidak hanya bagi kuku, tapi juga untuk anggota tubuh lainnya.

Phthalates yang diperlukan pula yang merupakan pelarut utk warna, dianggap cukup berbahaya untuk sistem saraf. Aseton dan toluene, yang menjaga warna tetap cair, menguap dengan serentak dan isikan udara dgn kandungan racun yang berisiko bagi sistem pernapasan. Adapun benzofenon yang terkandung di dalamnya sanggup menyebabkan kanker.

Dokter Roizen dan Oz juga menyarankan biar tidak edit kuteks sekian banyak
kali dalam seminggu. Dikarenakan, rata rata para remaja dan perempuan yang mementingkan tampilan kerap melaksanakan faktor ini. Di samping itu, sebaiknya tidak gunakan cairan penghapus kuteks lebih dari dua kali dalam sebulan. Memberikan jeda saat buat lapisan kuku bernafas sebelum memulas warna atau kreasi kuku baru teramat disarankan.

“Jika perlu menggunakan cairan penghapus pewarna kuku, hindari yang mengandung aseton tinggi. Zat ini dapat membuat kering dan membahayakan kesehatan kuku. Penggunaan aseton yang berlebihan sakan memberi dampak negatif dan berakibat fatal bagi mata, saraf, bahkan paru-paru Anda,” ujar dr Roizen dan dr Oz.
“Jika perlu memakai cairan penghapus pewarna kuku, hindari yang mengandung aseton tinggi. Zat ini akan membuat kering dan membahayakan kesehatan kuku. Penggunaan aseton yang berlebihan sakan memberi dampak negatif dan berakibat fatal bagi mata, saraf, bahkan paru-paru Anda,” papar dr Roizen dan dr Oz.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar